Label yang salah cetak tentu bisa bikin pusing, mulai dari barcode yang nggak bisa di-scan, sampai tumpukan label yang harus dicetak ulang. Tapi pertanyaannya, kenapa hal ini bisa terus kejadian? Apakah karena mesin printernya? Atau ada masalah yang lebih mendasar?
Lewat cerita PT ABCD berikut ini, kita bisa lihat bahwa sumber masalahnya kadang bukan di mesin, tapi di sistem pelabelan yang masih manual dan nggak terintegrasi. Yuk, simak gimana mereka akhirnya bisa keluar dari lingkaran cetak ulang dan mengubah cara kerja jadi lebih efisien.
Masalahnya Bukan di Mesin, Tapi di Label
PT ABCD adalah perusahaan jasa labeling untuk berbagai produk konsumen, dari minuman botol sampai kemasan kosmetik. Tapi seiring volume kerja yang semakin tinggi, mereka mulai kewalahan. Setiap pagi, ruang produksi penuh dengan label yang salah cetak. Barcode nggak bisa terbaca, data batch keliru, bahkan supervisor harus cek satu per satu sebelum label dikirim ke klien.
“Setiap hari begini terus. Kadang cuma satu angka yang salah, tapi dampaknya bisa ribuan label harus dicetak ulang.” keluh kepala divisi produksi mereka.
Ternyata, akar masalahnya terletak pada sistem. Input data masih manual, desain label beda-beda tergantung klien, dan nggak ada sistem pencatatan digital. Akibatnya, proses jadi lambat, rawan salah, dan klien pun mulai komplain.
Solusinya? Satu Software, Banyak Perubahan
Manajemen PT ABCD akhirnya memutuskan untuk berbenah. Mereka memilih menggunakanBarTender by Seagull, software profesional untuk desain dan manajemen label yang terintegrasi langsung dengan database produksi. Dengan fitur otomasi cetak, integrasi data real-time, dan kontrol akses yang fleksibel, BarTender bantu bisnis menjaga konsistensi dan akurasi pelabelan di setiap lini. Setelah sistemnya dijalankan, pelan-pelan kekacauan di ruang produksi mulai berubah:
Semua desain label distandarisasi.
Data seperti nomor batch, tanggal kadaluarsa, dan kode produksi langsung terisi otomatis.
QR code dan barcode yang tadinya ribet, sekarang tinggal klik.
Supervisor nggak perlu cek manual lagi, semua lewat sistem approval.
Dan yang paling penting: semua cetakan tercatat otomatis, jadi kalau ada komplain, tinggal buka log.
Hasilnya? Lebih Tenang, Lebih Profesional
Beberapa minggu setelah sistem BarTender diterapkan, suasana produksi di PT ABCD berubah drastis. Proses kerja jadi jauh lebih lancar, tanpa gangguan cetak ulang atau barcode error. Label yang dulu harus dicek satu per satu, sekarang bisa langsung dicetak sesuai standar dan otomatis lolos approval. Tim produksi bisa fokus ke pekerjaan inti mereka tanpa takut salah cetak, sementara supervisor lebih tenang karena semua aktivitas tercatat jelas, mulai dari siapa yang mencetak, hingga versi label yang digunakan.
Selain itu, klien pun mulai merasakan dampaknya. Mereka puas karena hasil label lebih konsisten, akurat, dan tepat waktu. Saat ada pertanyaan dari pihak klien, tim cukup buka sistem log, nggak perlu lagi cari-cari file manual. Reputasi PT ABCD pun ikut terangkat sebagai partner labeling yang lebih rapi, cepat, dan bisa diandalkan.
Saatnya Upgrade Cara Kerja
Kalau kamu juga merasa proses pelabelan sering bikin ribet, bisa jadi saatnya sistemnya yang harus di-upgrade. Dengan software seperti BarTender, kamu bisa hemat waktu, mengurangi kesalahan, dan menjaga reputasi bisnis di mata klien. BarengLuma, kami siap bantu kamu pilih solusilabel,printer, dansoftware terbaik yang cocok dengan kebutuhan industri kamu. Sudah saatnya melakukan transformasi kecil yang dampaknya besar, mulai dari label!